Ketika saya melihat dinamika IMM hari ini, ada satu hal yang selalu terlintas dalam pikiran saya: keberagaman kita adalah kekuatan. Setiap kader datang dengan latar belakang berbeda, pengalaman berbeda, bahkan gaya berpikir yang berbeda. Dan justru di situlah letak keistimewaannya. Dari keberagaman itu lahirlah peluang untuk menciptakan perubahan yang lebih besar.
Namun, saya juga sadar bahwa keberagaman tidak akan berarti banyak kalau tidak dibingkai dalam keterbukaan. Kita bisa punya seribu ide, tapi tanpa ruang untuk saling mendengarkan, semua hanya akan jadi suara yang tercecer. Keterbukaan adalah pintu pertama untuk membangun jejaring, memperluas kolaborasi, dan menjadikan IMM benar-benar organisasi yang mampu menggerakkan banyak energi menjadi satu kekuatan.
Sebagai kader yang tumbuh dalam IMM, saya melihat potensi ini setiap hari. Ada kader yang piawai menulis, ada yang cerdas dalam berorasi, ada yang fokus melakukan riset, ada pula yang pandai mengelola media sosial. Semua punya kelebihan masing-masing. Tapi kepemimpinan IMM tidak boleh hanya bergantung pada satu orang atau satu keahlian. Kekuatan sejati akan muncul ketika semua potensi itu dirangkai bersama dalam semangat kolaborasi.
Bagi saya, kepemimpinan IMM ke depan harus lebih kolaboratif. Bukan lagi soal siapa yang paling menonjol, tetapi bagaimana kita saling mengisi dan saling melengkapi. Saya percaya kepemimpinan itu bukan hanya posisi, tapi soal tanggung jawab untuk membuka ruang bagi semua kader agar bisa berkontribusi.
Itulah sebabnya IMM ini rumah kita bersama. Jika rumah ini ingin tetap berdidri kokoh ingin terus bertumbuh tugas kita harus merawat persatuan dan berani mendiasporakan gerakan kolaborasi membawah semangat IMM ke kampus, ke masyarakat, ke ruang digital, bahkan ke isu-isu global yang sedang ramai diperbincangkan.
Sebagai seorang mahasiswa yang sedang berproses, saya ingin melihat IMM Makassar menjadi contoh kepemimpinan yang terbuka dan inklusif. IMM yang tidak hanya hidup di forum-forum formal, tapi juga terasa hadir di ruang-ruang kecil tempat kadernya berjuang. IMM yang tidak hanya membicarakan gagasan, tapi juga bergerak bersama mewujudkan gagasan itu.
Saya yakin, dengan kolaborasi, kita bisa melahirkan IMM yang lebih kuat, lebih solid, dan lebih berpengaruh. Karena pada akhirnya, kepemimpinan bukan soal siapa yang berdiri paling depan, tapi siapa yang berani berjalan bersama nilai dan menjaga semua tetap dalam barisan.
Maka saya mengajak seluruh kader IMM Makassar: mari kita jaga persatuan, rajut jejaring, hidupkan semangat kolaborasi. Mari bersama wujudkan IMM Makassar sebagai rumah bersama, rumah yang menguatkan setiap kader, rumah yang menyalakan cahaya perubahan. Dari IMM, untuk masyarakat, untuk bangsa, dan untuk masa depan.